
Di tahun 70-an mendiang cak Nur mengemukakan gagasan bahwa arti laa ilaha illallah adalah tiada tuhan melainkan Tuhan. Penekanan utama gagasan ini adalah mengartikan ilah dengan tuhan (t kecil) dan Allah adalah Tuhan (T besar). Tak pelak penerjemahan ini mengundang reaksi keras di kalangan ulama’ senior.Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa hanya gitu saja kok sewot?Persoalan penerjemahan itu bukan soal yang sederhana, meskipun tampaknya remeh temeh. Sebagai contoh, pelacur itu artinya pezina. Ketika kata itu diartikan dengan pekerja seks komersial, akan memberikan kesan positif secara sosial, karena berstatus sebagai pekerja. Dan bisa jadi suatu...